Masih berbincang
tentang keajaiban Al-Qur’an tentang alam, dalam Al-qur-an telah berbicara dan
mengungkap fakta tentang kejadian dialam raya, nyatanya ilmu pengetahuan baru
bisa mengungkap setelah ribuan tahun berlalu sejak diwahyukan Al-Quran kepada
Rasullullah Muhammad.SAW.
Sejenak kita melihat gumpalan awan yang ada pada ketinggian,
terlihat putih, lembut, seolah merupakan benda yang rapuh, selain itu juga terdapat keindahan yang terlihat didalamnya.Fakta lain didalam
Al-Qur’an menyebutkan :
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Qs. An-Nur:43)
Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (Qs. An-Nur:43)
Awan yang kita lihat begitu lembut,
ternyata menyimpan misteri, edaran awan dialam semesta merupakan siklus yang
panjang dalam ilmu pengetahuan,kala dulu kita ingat pelajaran ilmu alam tentang
terjadinya hujan, secara gamblang kita sebutkan kemudian, bahwa air laut,atau
sumber air yang lain, ketika terkena sinar matahari dan mengalami penguapan,
kemudian terjadilah gumpalan awan, karena diatas ketinggian, uap air yang
berbentuk awan itu mengalami perubahan suhu, yang tadinya panas berubah menjadi
dingin dan kemudian jadilah butiran air, diturunkan dalam bentuk hujan.Subhanallah... Lalu bagaimana dengan petir..?
Sedikit baru kita bicarakan masalah
hujan yang secara umum kita pahami seperti itu, namun demikian ayat di atas
juga menghubungkan awan, es dan terjadinya petir atau kilat. Apakah es
merupakan faktor penentu pembentukan kilat, bagaimana bisa?. Mari kita sedikit kaji kembali, sebuah
buku berjudul: Meteorology Today. Di sana diterangkan bahwa sebuah
awan akan menjadi bermuatan listrik ketika bongkahan es jatuh melalui daerah di
dalam awan yang berisi kristal es dan tetes air super-dingin. Ketika
tetes-tetes air ini bertumbukan dengan bongkahan es, mereka langsung membeku
dan melepaskan panas. Panas ini menjadikan permukaan bongkahan es lebih hangat
dari kristal-kristal es di sekelilingnya. Ketika bongkahan es bertumbukan
dengan kristal es, sebuah peristiwa penting terjadi: elektron mengalir dari
benda yang lebih dingin ke benda yang lebih hangat. Karenanya, kini bongkahan
es menjadi bermuatan negatif. Hal serupa juga terjadi saat tetesan air
super-dingin bertumbukan dengan bongkahan es dan melontarkan butiran-butiran
halus es bermuatan positif. Partikel-partikel yang lebih ringan dan bermuatan
positif ini kemudian terangkat ke bagian atas dari awan. Sementara itu,
bongkahan es yang kini bermuatan negatif jatuh turun dan berkumpul di bagian
bawah awan. Karena itulah kini terjadi perbedaan muatan listrik antara bagian
atas dan bawah awan. Muatan negatif ini kemudian dilepaskan dalam bentuk kilat
atau petir.
Para ahli cuaca telah menemukan bahwa awan cumulonimbus yang
menghasilkan hujan es ini dapat mencapai ketinggian hingga 7 sampai 9
kilometer. Dapat kita bayangkan bahwa awan ini memang ukurannya benar-benar seperti gunung sebagaimana yang
disebutkan di dalam ayat Al Qur'an di atas: "... dan Allah (juga)
menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung,...".
awan yang tadinya terlihat lembut ternyata telah memberikan sesuatu yang
bermanfaat bagi bumi berupa air yang dijadikanya sebagai sumber kehidupan bagi
semua isi alam semesta.
Sekali laqi Al-Qur’an telah membuktikan keajaibanya, pengetahuan seperti
ini tidak akan diketahui oleh umat dijaman diturunkanya Al-Qur’an. Maha benar
Allah dengan Segala Firmanya. Lalu
Nikmat Tuhanmu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan..?.
Ref :
Holy Qur’an
http://www.al-habib.info.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar