Jumat, 21 Desember 2012

Instrumen Penelitian (Tips Kuesioner).

Menulis.!, adalah kata yang bagi sebagian orang sangat menjemukan. Mati ide dan malas memulai merangkai kata adalah alasan yang paling klasik yang sering kita temukan disekitar dunia menulis. Menulis bukan hanya menuangkan isi hati namun juga mencurahkan pikiran yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Satu hal lagi yang mungkin paling menjemukan bagi sebagian orang, misalnya mahasiswa dalam  membuat skripsi, tesis dan desertasi, membayangkan saja sudah kalut duluan, namun demikian membuat skripsi, tesis atau desertasi adalah sebuah proses yang mau tak mau harus dilalui untuk mencapai tujuan akhir kesarjanaan. Menulis skripsi, tesis atau desertasi, tentunya ada beberapa tata aturan yang harus dilalui, mulai dari mengumpulkan beberapa masalah yang dimungkinkan menjadi latar belakang dalam sebuah penelitian, mencari semua kajian pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian sampai dengan tataran yang berhubungan dengan metodologi penelitian yang akan diterapkan dalam sebuah penelitian.
Metodologi penelitian merupakan sebuah tataran dalam penelitian yang tujuannya untuk memberikan jalan kepada pemecahan masalah yang ditemukan, metodologi penelitian berisi tentang  rancangan penelitian, populasi dan sampel dalam penelitian, instrument yang akan dipakai dalam penelitian dan yang terakhir adalah memberikan rumusan analisis terhadap data yang diperoleh dalam penelitian. Dalam tataran metodologi penelitian, menurut saya yang paling penting untuk dipahami dan menjadi inti dalam sebuah penelitian, untuk mendapatkan hasil yang baik, yang dituju pertama adalah yang berhubungan dengan instrument penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang akan digunakan untuk menghubungkan antara peneliti dan yang kan diteliti, bisa dibayangkan andai saja alat yang digunakan untuk menghubungkan keduanya tidak baik maka mustahil sebuah penelitian akan dinyatakan baik dan dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
  Dalam penelitian terdapat beberapa jenis instrument antara lain: 1). Tes, 2). Kuesioner, 3). Skala semantic deferensial, 4). Observasi, 5). Wawancara, dll. Sebuah instrument penelitian dikatakan baik apabila sudah dinyatakan valid dan reliable. Dalam Syahron Lubis (2011:72) yang dimaksud dengan :
1. Valid (sahih) yaitu instrument yang mengukur apa yang hendak diukur.
2. Reliabel (konsisten/handal) yaitu instrument yang menghasilkan hasil pengukuran yang tetap (konsisten) jika dilakukan pengukuran berkali-kali terhadap subyek/obyek yang sama oleh orang berbeda, hasilnya akan sama.
Menurut Syahron Lubis (2011:73), Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kuesioner adalah sebagai berikut :
1.Tuliskan definisi operasional variable yang akan diukur
2.Berdasarkan teori yang ada, tentukan indicator-indikator variable/konstrak tersebut ( susun kisi-kisi instrument).
3. Susun butir-butir pernyataan untuk mengukur masing-masing indikator.
4. Tentukan skala pengukuran, (misalnya dengan skala Likert).
5. Susunlah keseluruhan instrument, termasuk kata pengantar.
6.Konsultasikan instrument tersebut kepada beberapa pakar (panel of experts) untuk menetapkan validitas instrument tersebut.
7. Perbaiki instrument itu berdasarkan pendapat para pakar. Pelajari item per item termasuk  bahasanya.
8. Uji cobakan instrument tersebut.
9.Analisis hasil uji coba, khususnya untuk menentukan koefisien reliabilitasnya.
10.Apabila banyak butir pernyataan yang dibuang karena konsistensi internalnya rendah, maka pertimbangkan kembali validitas instrument tersebut.
Setelah mengetahui langkah-langkah pengembangan kuesioner dalam sebuah instrumen, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun butir pernyataan atau pertanyaan dalam sebuah kuesioner, antara lain :
1. Hindari pernyataan yang didukung atau bertentangan dengan norma sosial (socially desirable dan socially undesirable statements).
2. Hindari pernyataan yang menanyakan fakta.
3. Jangan menggunakan kata “tidak” dua kali dalam satu pernyataan (double-negative statement).
4. Jangan menanyakan dua masalah dalam satu pernyataan (double barreled statement).
5. Lebih baik menggunakan pernyataan tidak langsung (indirect statement) daripada pernyataan langsung (direct statement).
6. Hindari menggunakan kata-kata yang mempunyai arti ganda (ambiguous statement).
7. Gunakan kalimat yang singkat dan jelas.
8.Gunakan pernyataan positif dan pernyataan negative hampir sama banyaknya.
(Syahron Lubis, 2011:74).
  Dengan membaca beberapa penyampaian diatas, ternyata membuat sebuah instrument penelitian sangatlah tidak mudah, namun demikian apabila kita mengikuti kaidah yang sudah dijabarkan, semoga instrument penelitan yang dibuat nantinya akan menjadi instrument yang bermutu, artinya isntrumen yang valid dan reliable. Berikut disampaikan penjabaran pembuatan instrument penelitian untuk dipahami lebih jauh, silahkan Down Load disini filenya untuk mendapatkan hasil lengkapnya.

Semoga bermanfaat.

Reff:
Syahron Lubis.2011.Metodologi Penelitian.Padang.Sukabina Press.
Ary.D, Jacobs.L,Razavieh.A et all. 2006. Introduction to Research in Education (7th ed). Canada. Thomson Wadsworth.




2 komentar:

  1. Selamat malam pak
    saya Rully mahasiswa FKIP Matematika,
    Saya telah mencoba membuat daftar isi, akan tetapi tulisan yang ada didalam daftar is jdi bertindih, padahal setelah saya copy bahasa script tersebut ke dalam data entry hasilnya bagus pak dan tidak bertindih. kira-kira penyebabnya apa ya pak???
    Terimakasih sebelumnya pak,

    BalasHapus
  2. Pastikan yg anda buat adalah penambahan gadget ya.. tulisan bertindih kemungkinan dlm bentuk shadow atau bayang2 di belakang tulisan asli, anda bisa merubah warnanya saja melalui template--->customize-->advanced-->pilih pewarnaan bag link.
    selamat mencoba.

    BalasHapus