Menulis.!,
adalah kata yang bagi sebagian orang sangat menjemukan. Mati ide dan malas
memulai merangkai kata adalah alasan yang paling klasik yang sering kita
temukan disekitar dunia menulis. Menulis bukan hanya menuangkan isi hati namun juga
mencurahkan pikiran yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Satu hal lagi
yang mungkin paling menjemukan bagi sebagian orang, misalnya mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis dan desertasi,
membayangkan saja sudah kalut duluan, namun demikian membuat skripsi, tesis
atau desertasi adalah sebuah proses yang mau tak mau harus dilalui untuk
mencapai tujuan akhir kesarjanaan. Menulis skripsi, tesis atau desertasi, tentunya ada beberapa tata aturan yang harus dilalui, mulai dari mengumpulkan
beberapa masalah yang dimungkinkan menjadi latar belakang dalam sebuah
penelitian, mencari semua kajian pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian
sampai dengan tataran yang berhubungan dengan metodologi penelitian yang akan
diterapkan dalam sebuah penelitian.
Metodologi
penelitian merupakan sebuah tataran dalam penelitian yang tujuannya untuk
memberikan jalan kepada pemecahan masalah yang ditemukan, metodologi penelitian
berisi tentang rancangan penelitian,
populasi dan sampel dalam penelitian, instrument yang akan dipakai dalam
penelitian dan yang terakhir adalah memberikan rumusan analisis terhadap data
yang diperoleh dalam penelitian. Dalam tataran metodologi penelitian, menurut
saya yang paling penting untuk dipahami dan menjadi inti dalam sebuah
penelitian, untuk mendapatkan hasil yang baik, yang dituju pertama adalah yang
berhubungan dengan instrument penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang
akan digunakan untuk menghubungkan antara peneliti dan yang kan diteliti, bisa
dibayangkan andai saja alat yang digunakan untuk menghubungkan keduanya tidak
baik maka mustahil sebuah penelitian akan dinyatakan baik dan dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Dalam penelitian terdapat beberapa jenis instrument
antara lain: 1). Tes, 2). Kuesioner, 3). Skala semantic deferensial, 4). Observasi,
5). Wawancara, dll. Sebuah instrument penelitian dikatakan baik apabila sudah
dinyatakan valid dan reliable. Dalam Syahron Lubis (2011:72) yang dimaksud
dengan :
1.
Valid (sahih)
yaitu instrument yang mengukur apa yang hendak diukur.
2. Reliabel (konsisten/handal) yaitu instrument yang
menghasilkan hasil pengukuran yang tetap (konsisten) jika dilakukan pengukuran
berkali-kali terhadap subyek/obyek yang sama oleh orang berbeda, hasilnya akan
sama.
Menurut Syahron Lubis
(2011:73), Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kuesioner
adalah sebagai berikut :
1.Tuliskan
definisi operasional variable yang akan diukur
2.Berdasarkan
teori yang ada, tentukan indicator-indikator variable/konstrak tersebut ( susun
kisi-kisi instrument).
3.
Susun
butir-butir pernyataan untuk mengukur masing-masing indikator.
4.
Tentukan
skala pengukuran, (misalnya dengan skala Likert).
5.
Susunlah
keseluruhan instrument, termasuk kata pengantar.
6.Konsultasikan
instrument tersebut kepada beberapa pakar (panel of experts) untuk menetapkan
validitas instrument tersebut.
7.
Perbaiki instrument
itu berdasarkan pendapat para pakar. Pelajari item per item termasuk bahasanya.
8.
Uji cobakan instrument
tersebut.
9.Analisis
hasil uji coba, khususnya untuk menentukan koefisien reliabilitasnya.
10.Apabila banyak butir pernyataan yang dibuang
karena konsistensi internalnya rendah, maka pertimbangkan kembali validitas instrument
tersebut.
Setelah mengetahui
langkah-langkah pengembangan kuesioner dalam sebuah instrumen, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam menyusun butir pernyataan atau pertanyaan dalam
sebuah kuesioner, antara lain :
1.
Hindari
pernyataan yang didukung atau bertentangan dengan norma sosial (socially desirable dan socially undesirable
statements).
2.
Hindari
pernyataan yang menanyakan fakta.
3. Jangan menggunakan kata “tidak” dua kali dalam
satu pernyataan (double-negative statement).
4. Jangan menanyakan dua masalah dalam satu
pernyataan (double barreled statement).
5.
Lebih baik
menggunakan pernyataan tidak langsung (indirect
statement) daripada pernyataan langsung (direct
statement).
6. Hindari menggunakan kata-kata yang mempunyai arti
ganda (ambiguous statement).
7.
Gunakan
kalimat yang singkat dan jelas.
8.Gunakan pernyataan positif dan pernyataan negative
hampir sama banyaknya.
(Syahron Lubis,
2011:74).
Dengan
membaca beberapa penyampaian diatas, ternyata membuat sebuah instrument penelitian
sangatlah tidak mudah, namun demikian apabila kita mengikuti kaidah yang sudah
dijabarkan, semoga instrument penelitan yang dibuat nantinya akan menjadi instrument
yang bermutu, artinya isntrumen yang valid dan reliable. Berikut disampaikan
penjabaran pembuatan instrument penelitian untuk dipahami lebih jauh, silahkan Down Load disini filenya untuk mendapatkan hasil lengkapnya.
Semoga bermanfaat.
Reff:
Syahron Lubis.2011.Metodologi
Penelitian.Padang.Sukabina Press.
Ary.D,
Jacobs.L,Razavieh.A et all. 2006. Introduction
to Research in Education (7th ed). Canada. Thomson Wadsworth.
Selamat malam pak
BalasHapussaya Rully mahasiswa FKIP Matematika,
Saya telah mencoba membuat daftar isi, akan tetapi tulisan yang ada didalam daftar is jdi bertindih, padahal setelah saya copy bahasa script tersebut ke dalam data entry hasilnya bagus pak dan tidak bertindih. kira-kira penyebabnya apa ya pak???
Terimakasih sebelumnya pak,
Pastikan yg anda buat adalah penambahan gadget ya.. tulisan bertindih kemungkinan dlm bentuk shadow atau bayang2 di belakang tulisan asli, anda bisa merubah warnanya saja melalui template--->customize-->advanced-->pilih pewarnaan bag link.
BalasHapusselamat mencoba.